Pelatihan Pengembangan Diri untuk Penguatan Identitas Lokal

Pada tanggal 20 Oktober 2018, ASSAA berpartisipasi dalam penyelenggaraan Program Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Antarbudaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM tahun 2018 yang berjudul “Pelatihan Pengembangan Diri untuk Penguatan Identitas Lokal.” Kegiatan ini  dilaksanakan di Balai Tenaga Kerja Kabupaten Kulon Progo serta bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo. Acara ini dihadiri oleh narasumber dari UGM dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, beberapa dosen UGM, serta para calon tenaga kerja Kabupaten Kulon Progo. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain mengantisipasi berbagai tantangan yang akan muncul setelah dibangunnya Bandara Internasional dan jalan yang lebih luas di Kulon Progo. Untuk mencapai tujuan ini, para peserta diberikan berbagai materi yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia di Kulon Progo, yang meliputi: materi pembangunan karakter, wawasan internasional atau globalisasi, serta pertahanan tradisi adi luhung. Dalam kesempatan ini, perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo pun menjelaskan bagaimana warga diberikan sarana untuk mengembangkan diri mereka demi menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.

Materi pertama diberikan oleh Ibu Karlina Maizida selaku dosen UGM. Melalui materi ini, para peserta mendapatkan ilmu tentang pengembangan karakter. Berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kepribadian dinilai sangat penting. Pengembangan diri itu sendiri dimulai dengan proses pengenalan yang dalam terhadap pribadi masing–masing. Selain itu, para peserta dapat memahami berbagai cara untuk mencapai tujuan dengan meningkatkan kualitas pribadi masing–masing. Dalam materi yang selanjutnya, para peserta diperkenalkan dengan konsep globalisasi oleh Bapak Rahmawan Jatmiko. Melalui materi ini, para peserta diharapkan dapat memahami bentuk dari globalisasi dan nilai–nilai positif dari globalisasi. Dalam hal ini, para peserta dapat memahami bagaimana setiap orang memiliki akses yang luas terhadap berbagai informasi dan memiliki kesempatan yang lebih luas dalam hal ketenagakerjaan. Selanjutnya, Bapak Aris Munandar memberikan materi terakhir tentang berbagai tantangan yang hadir melalui globalisasi. Dampak yang paling jelas terlihat yaitu lunturnya nilai–nilai adi luhung dan budaya lokal yang digantikan dengan budaya baru. Melalui materi ini, para peserta diharapkan untuk siap menghadapi tantangan tersebut dengan mengikuti arus globalisasi tanpa meninggalkan budaya–budaya lokal.

 

Dokumentasi No Column Title – 1800