Kuliah Umum American Studies oleh Prof. Ida Rochani Adi

Tahun akademik 2018/2019 Genap program studi S2 American Studies UGM dimulai dengan kehadiran mahasiswa dalam kuliah umum bersama Prof. Ida Rochani Adi. Kuliah umum ini diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2019 dengan topik pembahasan seputar program studi American Studies. Istimewanya, kuliah umum ini pun dihadiri oleh mahasiswa baru program studi S2 American Studies 2019. Dengan begitu, mereka pun dapat mulai mengenal program studi ini sebelum benar–benar mengikuti kegiatan perkuliahan.

Kuliah umum pun dimulai dengan materi seputar sejarah kemunculan dan perkembangan American Studies dari tahun ke tahun. Melalui materi ini, para mahasiswa dapat memahami bagaimana American Studies mulai terbentuk sebagai sebuah disiplin dan bagaimana penyebarannya ke berbagai belahan dunia. Dalam materi ini, Prof. Ida Rochani Adi menjelaskan bagaimana American Studies mulai dibentuk pada tahun 1950an dan mulai menyebar ke Eropa pada tahun 1960an. Beliau menyatakan bahwa penyebaran disiplin ini menjadi salah satu usaha Amerika dalam menyebarkan pengaruhnya ke berbagai negara. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan pemerintah Amerika yang pada saat itu sangat mendukung penyebaran disiplin yang satu ini. Oleh karena itu, beliau juga menggambarkan perkembangan American Studies di Eropa hingga di Indonesia yang pada awalnya menghadapi banyak penolakan dari berbagai pihak sampai akhirnya mendapatkan tempat di ranah pendidikan.

Materi ini pun diakhiri dengan penjelasan lebih lanjut tentang perkembangan American Studies terutama dengan kemunculan Transnational American Studies sebagai pendekatan terbaru dalam disiplin ini. Melalui penjelasan ini, Prof. Ida Rochani Adi menjelaskan bagaimana American Studies pada akhirnya tidak lagi terbatas sebagai studi yang memegahkan Amerika tetapi juga menjadi disiplin yang lebih kritis terhadap isu–isu seputar Amerika. Melalui penjelasan ini pun, dapat dipahami bahwa American Studies juga tidak hanya menempatkan Amerika sebagai satu–satunya pusat studi namun juga mulai membuka diri untuk melihat Amerika dan hubungannya dengan negara–negara lain, termasuk Indonesia.