Sebagai wujud selebrasi bagi pemerhati budaya Amerika Serikat, Program Studi Paskasarjana Pengkajian Amerika, yang berada di bawah naungan Departemen Antarbudaya, Fakultas Ilmu Budaya, Univresitas Gadjah Mada, menyelenggarakan acara tahunan merayakan hari Thanksgiving. Thanksgiving merupakan hari libur di Amerika Serikat. Thankgiving dirayakan sebagai hari pengucapan syukur dari para imigran Eropa yang kesulitan untuk bertahan hidup ketika pertama kali mendarat di benua Amerika kepada penduduk asli Indian. Dirayakan setiap hari Kamis keempat di bulan November, pada tahun 2021, Thanksgiving jatuh pada tanggal 25 November.
American Studies Students and Alumni Association (ASSAA) menyelanggarakan Webinar bertajuk “Thanksgiving in Contemporary American Culture” pada 28 November 2021. Yang berbeda pada penyelenggaraan tahun ini, ASSAA bekerja sama dengan American Studies Society Indonesia (ASSINDO). Terdapat hampir 100 peserta, yang terdiri dari dosen Pengkajian Amerika UGM, mahasiswa dan alumni S2 dan S3 Pengkajian Amerika UGM, yang tergabung dalam ASSAA, serta para penggiat budaya Amerika yang tergabung dalam ASSINDO.
Dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dimulai pada pukul 08.00 WIB. Dipandu oleh Alifiadita Nindyarini Wirawan, S.S., sesi pembukaan diawali dengan kata sambutan dari Ketua Program Studi S-2 Pengkajian Amerika, Dr. Aris Munandar, M.Hum. Sesi ini dilanjutkan dengan serah terima jabatan kepnegurusan ASSINDO dari Ketua Umum periode 2013-2020, Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U. kepada Ketua Umum periode 2021-2024, Dr. Kasiyarno, M.Hum.
Memasuki acara inti, kegiatan dilanjutkan dengan sesi presentasi dari tiga pembicara. Pembicara pertama adalah Ketua Umum ASSINDO periode 2021-2024 yang juga Rektor Universitas Ahmad Dahlan 2007-2019 Dr. Kasiyarno, M.Hum. Materi yang disampaikan berjudul “On Viewing Thanksgiving Day”. Beliau memaparkan berbagai sudut pandang dalam melihat Thanksgiving, yaitu dari sisi sejarah, politik, sosiologis dan budaya.
Pembicara kedua adalah Kara Nopumuceno dari Oberlin University, Ohio, Amerika Serikat. Beliau merupakan Oberlin Shansi Fellow unutk UGM. Isu yang diangkat adalah dampak dari Thanksgiving terhadap suku asli Amerika. Terungkap bahwa romantitasi Thanksgiving sebagai wujud syukur pendatang kulit putih karena telah dibantu suku asli Amerika hanyalah rekaan semata. Bukti sejarah menunujukan bahwa pendatang kulit putih dapat bertahan hidup karena merebut secara paksa hasil panen milik suku asli Amerika. Sehingga, perayaan Thanksgiving justru menyakiti perasaan suku asli Amerika.
Pembicara ketiga adalah Achmad Munjid, Ph.D, yang merupakan dosen Pengkajian Amerika UGM. Materi beliau berjudul “Thanksgiving: Between National Identity and Culture Wars in the U.S.”. Beliau memamparkan bahwasannya Thanksgiving digunakan sebagai identitas bangsa dan negara Amerika Serikat yang sedang berusaha melepaskan diri dari baying-bayang Inggris. Hal ini menjadikan Thanksgiving identik dengan berbagai elemen khas, seperti ayam kalkun, saus cranberry, parade Macy’s dan Black Friday.
Setelah sesi penyampaian materi, disediakan pula sesi untuk tanya jawab. Banyak pertanyaan-pertanyaan menarik yang disampaikan peserta webinar. Diantaranya adalah bagaimana suku asli Amerika, terutama dari kalangan muda, menyikapi perayaan Thanksgiving. Sebagai rangkaian acara terakhir, disampaikan kata-kata penutup dari para peserta webinar sebagai ajang temu kangen. Disampaikan juga harapan untuk realisasi kegiatan-kegiatan lainnya antara di masa mendatang.
Keseluruhan acara dapat disaksikan melalui kanal YouTube ASSINDO melalui tautan berikut https://www.youtube.com/watch?v=eSOgyJHYxYs